NASKAH ID - Sejumlah sungai di Banyuwangi, Jawa Timur, kerap mendatangkan petaka saat musim hujan tiba.
Pola hidup tak sehat dan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan juga mendukung potensi banjir semakin besar.
Kebiasaan masyarakat yang hobi membuang sampah harus dibayar dengan musibah yang datang saat musim hujan.
Tingginya sedimen dan sampah membuat debit air mudah meningkat dan sungai pun meluap.
Luapkan sungai tersebut, merupakan momok yang bahkan sudah menjadi langganan di beberapa lokasi pemukiman warga.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir di Kalibaru, Dinas PU Pengairan Banyuwangi Identifikasi Sejumlah Kerusakan
Salah satunya, banjir kerap melanda di pemukiman warga Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi.
Warga yang merasa terancam akan datangnya musibah banjir di kampung mereka, mendatangi Dinas PU Pengairan Banyuwangi.
Mereka berharap agar sungai yang sudah tak lagi mampu menjalankan fungsinya secara normal segera di lakukan normalisasi.
Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi, Ir. H. Guntur Priambodo pun menjawab keluhan warga dengan rencana normalisasi sungai di wilayah Kampung Ujung Kepatihan.
“Di musim penghujan seperti ini, sungai-sungai yang sudah tidak normal memang menjadi atensi utama Pemerintah Daerah dalam upaya penanggulangan, penanganan dan pencegahan terjadinya bencana," ungkap Guntur, Senin (7/11/2022).
Guntur menyebut, ada dua potensi bencana yang ada di wilayah perkampungan tersebut. Yakni banjir rob dan luapan sungai.
"Akan menjadi bahaya apabila rob dan banjir dari atas datangnya bersamaan," jelasnya.
Artikel Terkait
Alih Fungsi Lahan Jadi Sorotan, PTPN XII Angkat Bicara Soal Banjir Bandang Kalibaru
Tangis Korban Banjir Bandang Kalibaru, Kandang Rata, 2 Sapi Hanyut Terbawa Arus
Gali Potensi Daerah, DPRD Banyuwangi Finalisasi Raperda BUMD