Ustaz Hanan Attaki menjelaskan bahwa chatting yang terlalu mesra, terlalu intim, dan mencari perhatian, dalam arti terlalu personal dan sensitif sangat tidak dianjurkan.
Hal ini bisa membangkitkan syahwat atau nafsu yang akhirnya akan membatalkan puasa dan sangat dilarang untuk dilakukan. Masalahnya bukanlah dengan siapa kamu melakukan chatting, tetapi isi pesan yang kamu kirimkan.
Kamu perlu membatasi pesan yang kamu kirimkan kepada pasangan. Hindari mengirimkan pesan yang terlalu personal dan pribadi kepada lawan jenis, baik itu pasangan atau teman. Ini dilakukan untuk menghindari dosa dan menjaga diri dari godaan hawa nafsu yang dapat mengurangi pahala puasa.
“Makanya yang harus kita atur itu adalah jangan sampai kita chat-nya terlalu hal-hal yang personal, pribadi, yang sensitif, yang sebetulnya ada batasan antara laki-laki dan perempuan,” ujar Ustaz Hanan.
Jadi selama belum halal, konten isi chat kita harus diatur agar tidak jadi dosa. Supaya tidak kelewat batas apalagi jika chatting dilakukan dengan lawan jenis. Pastikan jika chating hanya sekedar bertanya tentang kabar dan percakapan umum pada dasarnya. Hindari percakapan yang menjurus, yang bikin baper, percakapan yang bikin otak traveling dan sejenisnya.
Kalau soal panggilan sayang, itu diperbolehkan saja. Asalkan tidak memicu untuk berfikiran kotor. Namun ini hanya diperbolehkan untuk pasangan yang sudah menikah. Sementara untuk panggilan sayang untuk pasangan pacaran tidak diatur secara jelas.
Artikel Terkait
Menangis Gegara Putus Cinta Apakah Membatalkan Puasa? Bisa Iya, Juga Tidak! Simak Penjelasan Ini
Apakah Pacaran Membatalkan Puasa? Kalau Cuman Sekedar Gandengan atau Boncengan?